Kadang-kadang kita perlu menyampaikan pesan yang sangat rahasia atau ingin membuat surprise kepada teman Pramuka yang lain. Sehingga orang yang tidak berkepentingan dengan surat/pesan tersebut tidak bisa membacanya karena nampak seperti tidak ada tulisannya.
Caranya sebagai berikut :
1. Alat dan bahan
- Mangkuk, cangkir, kertas tulis polos
- Pulpen cina (Pit), buah jeruk nipis
- Obat merah atau air perasan daun pacar cina dan kapas.
2. Caranya :- Tuangkan setengah cangkir air ke dalam mangkuk.
- Tambahkan 10 tetes obat merah / air perasan daun pacar cina.
- Aduk sampai rata.
- Potong jeruk nipis dan peras ambil airnya.
- Ambil kertas tulis polos yang bersih.
- Tuliskan pesan rahasia
( dengan air jeruk nipis sebagai tinta dan pit sebagai pulpen ).
- Setelah selesai menulis, keringkan tulisan tadi hingga kering .
- Cara membacanya
( usapkan kapas yang sudah dicelup air yang dicampur
obat merah tadi pada permukaan kertas ).
Sabtu, 19 Maret 2011
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus saka yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida,
Satuan Karya Pramuka yang dulu ada 7, pada saat ini satu lagi satuan karya pramuka yang dibentuk adalah satuan karya pramuka Wira Kartika yang merupakan hasil kerja sama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan Darat, sehingga satuan karya pramuka pada saat ini ada 8
Saka Dirgantara
Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan atau memiliki landasan udara.
Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.
Saka Dirgantara meliputi 3 krida, yaitu:
- Krida Olahraga Dirgantara (ORGIDA)
- Krida Pengetahuan Dirgantara
- Krida Jasa Kedirgantaraan
Krida Olah Raga Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu:
- Terbang Bermotor
- Terbang Layang
- Aeromodelling
- Terjun Payung
- Layang Gantung
Krida Pengetahuan Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu:
- Aerodinamika
- Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU)
- Meteorologi
- Fasilitas Penerbangan
- Navigasi Udara
Krida Jasa Dirgantara mempunyai 4 SKK, yaitu:
- Teknik Mesin Pesawat
- Komunikasi
- Aerial Search And rescue
- Struktur Pesawat
Saka Bhayangkara
Satuan Karya Pramuka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kebhayangkaraan.
Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia.Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan terkadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan POLRI.
Saka Bhayangkara meliputi 4 krida, yaitu :
- Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
- Krida Lalu Lintas (Lantas)
- Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
- Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)
pada krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana terdapat 4 sub krida :
- Subkrida PASKUD (Pasukan Berkuda)
- Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing Pelacak)
- Subkrida DAMKAR (Pemada Kebakaran)
- Subkrida SAR (Search And Rescue)
Pada saat ini Krida saka bhayangkara yang memiliki sub krida PASKUD hanya di wilayah Jakarta Timur, Tepatnya Ranting Pasar Rebo, Ciracas, dan Cipayung. terlahir beberapa aswasada didalamnya, diantaranya : Riyan Pauzan(Ciracas), Dedi Wahyudi(Pasar Rebo), dan Junaedi (Cipayung).
Saka Bahari
Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang Kelautan.
Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.
Saka Bahari meliputi 4 krida, yaitu :
- Krida Sumberdaya Bahari
- Krida Jasa Bahari
- Krida Wisata Bahari
- Krida Reksa Bahari
Saka Bhakti Husada
SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI HUSADA (SAKA BAKTI HUSADA) Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional. Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya. Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada adalah :
1. Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai tingkat Penggalang Terap. 2. Pemuda berusia 16-23 tahun, dengan syarat khusus 3. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega 4. Pamong Saka dan Instruktur tetap.
Saka Bakti Husada meliputi 6 (enam) krida, yaitu :
1. Krida Bina Lingkungan Sehat 2. Krida Bina Keluarga Sehat 3. Krida Penanggulangan Penyakit 4. Krida Bina Gizi 5. Krida Bina Obat. 6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Krida Bina Lingkungan Sehat, terdiri atas 5 (lima) SKK :
1. SKK Penyehatan Perumahan 2. SKK Penyehatan Makanan dan Minuman 3. SKK Pengamanan Pestisida 4. SKK Pengawasan Kualitas Air 5. SKK Penyehatan Air.
Krida Bina Keluarga Sehat, terdiri atas 6 (enam) SKK :
1. SKK Kesehatan Ibu 2. SKK Kesehatan Anak 3. SKK Kesehatan Remaja 4. SKK Kesehatan Usia Lanjut 5. SKK Kesehatan Gigi dan Mulut 6. SKK Kesehatan Jiwa.
Krida Penanggulangan Penyakit, mempunyai 8 (delapan) SKK :
1. SKK Penanggulangan Penyakit Malaria 2. SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah 3. SKK Penanggulangan Penyakit Anjing Gila 4. SKK Penanggulangan Penyakit Diare 5. SKK Penanggulangan Penyakit TB. Paru 6. SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan 7. SKK Imunisasi 8. SKK Gawat Darurat. 9. SKK HIV / AIDS
Krida Bina Gizi, mempunyai 5 (lima) SKK :
1. SKK Perencanaan Menu 2. SKK Dapur Umum Makanan/Darurat 3. SKK UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu 4. SKK Penyuluh Gizi 5. SKK Mengenal Keadaan Gizi.
Krida Bina Obat, meliputi 5 (lima) SKK :
1. SKK Pemahaman Obat 2. SKK Taman Obat Keluarga 3. SKK Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif 4. SKK Bahan Berbahaya bagi Kesehatan 5. SKK Pembinaan Kosmetik
Krida Bina PHBS, meliputi 5 ( lima ) SKK :
1. SKK Bina PHBS di Rumah 2. SKK Bina PHBS di Sekolah 3. SKK Bina PHBS di Tempat umum 4. SKK Bina PHBS di Instansi Pemerintah 5. SKK Bina PHBS di Tempat kerja
Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada adalah :
1. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman di bidang Kesehatan 2. Mampu dan mau menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya mengenai : a. kesehatan lingkungan b. kesehatan keluarga c. penaggulangan berbagai penyakit d. gizi e. manfaat dan bahaya obat. 3. Mampu memberikan latihan tentang kesehatan kepada para Pramuka di gugusdepan. 4. Dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya
Saka Kencana (Keluarga Berencana)
Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan.
Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu :
- Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
- Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
- Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
- Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).
Saka Taruna Bumi
Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.
Pembinaan Saka Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.
Saka Tarunabumi meliputi 5 krida, yaitu :
- Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
- Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
- Krida Perikanan
- Krida Peternakan
- Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.
Saka Wanabhakti
Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.
Saka Wanabakti meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
- Krida Tata Wana
- Krida Reksa Wana
- Krida Bina Wana
- Krida Guna Wana.
Saka Wira Kartika
Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.
Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan Karya pada umumnya. Namun Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Krida antara Lain :
- Krida Survival
- Krida Pioner
- Krida Mountainering
- Krida Navigasi Darat
- Krida Bintal Juang
5. Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat yang lebih mantap.
A. TEHNIK MENAKSIR TINGGI
Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut :
1. Metode Setigiga
Keterangan :
X = Tinggi yang ditaksir
C = Tinggi tongkat
A = Jarak tongkat dan tinggi yang diukur
B = Jarak tongkat dan pengamat
Rumus perhitungan
X = C (A+B)
B
Dapat pula dilakukan dengan metode segitiga berikut :
Rumus :
X = A
Keterangan :
X = Tinggi yang ditaksir
A = Jarak dengan pengamat
2. Metode bayangan
Dapat dilakukan apabila ada sinar matahari dan keadaan memungkinkan.
Keterangan :
A = Tinggi tongkat
B = Tinggi yang ditaksir
A’= Bayangan tongkat
B’= Bayangan tinggi yang ditaksir
Rumus :
B = D x A
A
B. TEHNIS MENAKSIR BERAT
Untuk mengetahui berat diperlukan salah satu barang yang telah kita ketahui beratnya misalkan botol berisi air. Gambar penaksiran beratnya sebagai berikut :
X = berat yang ditaksir
Y = berat yang diketahui
Rumus :
X = Y x
MENAKSIR LEBAR
Metode menaksir lebar yang dapat dipergunakan antara lain :
1. Melempar Tali
Cara ini bisa dikatakan mudah apabila sungai atau lebar yang diukur tidak terlalu lebar sehingga mudah untuk melemparkan tali ke seberang. Kemudian tali yang ditandai untuk mengukur tersebut diukur panjangnya.
2. Cara Segitiga
Cara ini digambarkan sebagai berikut :
Rumus : Jika A = B maka
C = D
dimana C adalah lebar sungai yang dapat diukur dari panjang D
atau cara segitiga berikut :
Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut :
1. Metode Setigiga
Keterangan :
X = Tinggi yang ditaksir
C = Tinggi tongkat
A = Jarak tongkat dan tinggi yang diukur
B = Jarak tongkat dan pengamat
Rumus perhitungan
X = C (A+B)
B
Dapat pula dilakukan dengan metode segitiga berikut :
Rumus :
X = A
Keterangan :
X = Tinggi yang ditaksir
A = Jarak dengan pengamat
2. Metode bayangan
Dapat dilakukan apabila ada sinar matahari dan keadaan memungkinkan.
Keterangan :
A = Tinggi tongkat
B = Tinggi yang ditaksir
A’= Bayangan tongkat
B’= Bayangan tinggi yang ditaksir
Rumus :
B = D x A
A
B. TEHNIS MENAKSIR BERAT
Untuk mengetahui berat diperlukan salah satu barang yang telah kita ketahui beratnya misalkan botol berisi air. Gambar penaksiran beratnya sebagai berikut :
X = berat yang ditaksir
Y = berat yang diketahui
Rumus :
X = Y x
MENAKSIR LEBAR
Metode menaksir lebar yang dapat dipergunakan antara lain :
1. Melempar Tali
Cara ini bisa dikatakan mudah apabila sungai atau lebar yang diukur tidak terlalu lebar sehingga mudah untuk melemparkan tali ke seberang. Kemudian tali yang ditandai untuk mengukur tersebut diukur panjangnya.
2. Cara Segitiga
Cara ini digambarkan sebagai berikut :
C = D
dimana C adalah lebar sungai yang dapat diukur dari panjang D
atau cara segitiga berikut :
Teknik Penyebrangan Sungai
Jika melakukan perjalanan (jalan kaki menyusuri sungai, rawa, dan pantai) pada suatu saat kita akan dihadapkan pada keadaan yang mengharuskan untuk menyeberang. Sebab itu seorang penjelajah harus mempunyai kemampuan untuk menyeberangi sungai dan rawa
Teknik menyeberangi sungai dapat dikategorikan menjadi dua teknik yaitu : teknik penyeberangan sungai tanpa alat dan teknik penyeberangan sungai dengan alat.
1. Teknik penyeberangan sungai tanpa alat
Di daerah pegunungan dapat terjadi perubahan yang sangat cepat pada keadaan air sungai. Air hujan dapat mengakibatkan sungai kecil seketika menjadi buas dan berbahaya, karena itu bila kita melihat cuaca yang buruk dan kemudian ragu-ragu untuk menyeberangi sungai maka penyeberangan itu sebaiknya ditunda sampai keadaan memungkinkan untuk di seberangi. Namun bila kita memutuskan untuk tetap melakukan penyeberangan sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut :
Hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah keadaan tempat penyeberangan secermat mungkin sebelum memilih tempat menyeberang yang terbaik. Pada sungai yang bermuara ke danau, lebih mudah menyeberang dekat muaranya. Kira-kira 0,5 km dari muara biasanya sungai menjadi dalam, tapi arusnya menjadi tidak begitu deras. Setelah tempat teraman ditemukan lantas jangan pernah berpikir untuk mencoba kuatnya arus tanpa pengamanan dari pinggir sungai karena itu akan membahayakan dirimu sendiri.
Pada saat menyeberang jangan membelakangi arus, karena arus dapat membengkokan lutut dan menjatuhkan sehingga kita terseret arus. Selain itu perhatikan pula setiap langkahmu, pastikan satu kaki telah menempati posisi tumpuan yang baik dan jangan berjalan dengan menyilangkan kaki. Pada sungai berarus agak deras dan dalam, jika menyeberang hendaknya berjalanlah dengan posisi badan serong mengikuti arus sungai dan akan sangat menolong bila pinggang membentuk sudut 45 derajat dengan arah arus. Jangan menyeberang dengan cara melompat dari batu yang satu ke batu yang lain, sebab perbuatan ini akan memperbesar kemungkinan tergelincir dan dapat menyebabkan kecelakaan yang fatal. Selain itu tempatkanlah ransel setinggi-tingginya di punggung. Di arus yang deras, batu atau benda berat yang lain dapat ditambahkan kedalam ransel untuk mendapatkan kestabilan. Hal berikutnya adalah sebaiknya jangan melepas sepatu sekalipun menyeberangi sungai kecil dan berhati-hatilah dalam menyeberang apabila berada dalam kelompok yang tidak bisa berenang.
2. Teknik penyeberangan sungai dengan alat
Teknik ini biasanya dipergunakan jika melibatkan banyak orang dalam kelompok yang melakukan perjalanan dan telah direncanakan terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan. Ada dua macam teknik penyeberangan dengan alat yaitu: penyeberangan basah yaitu penyeberangan yang sebagian badan penyeberang tercelup disungai dan penyeberangan kering dimana seluruh bagian badan penyeberang ada diatas permukaan air.
Seberangilah sungai dengan berhati-hati, meskipun menurut perkiraan bahwa sungai tersebut tidak membahayakan. Amati juga cuaca, ada kemungkinan anda harus menginap sambil menunggu air surut.
Bagaimanapun juga safety tetap diutamakan, apabila belum mampu melakukan sendiri tehnik tersebut sebaiknya didampingi orang yang ahli.
Teknik menyeberangi sungai dapat dikategorikan menjadi dua teknik yaitu : teknik penyeberangan sungai tanpa alat dan teknik penyeberangan sungai dengan alat.
1. Teknik penyeberangan sungai tanpa alat
Di daerah pegunungan dapat terjadi perubahan yang sangat cepat pada keadaan air sungai. Air hujan dapat mengakibatkan sungai kecil seketika menjadi buas dan berbahaya, karena itu bila kita melihat cuaca yang buruk dan kemudian ragu-ragu untuk menyeberangi sungai maka penyeberangan itu sebaiknya ditunda sampai keadaan memungkinkan untuk di seberangi. Namun bila kita memutuskan untuk tetap melakukan penyeberangan sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut :
Hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah keadaan tempat penyeberangan secermat mungkin sebelum memilih tempat menyeberang yang terbaik. Pada sungai yang bermuara ke danau, lebih mudah menyeberang dekat muaranya. Kira-kira 0,5 km dari muara biasanya sungai menjadi dalam, tapi arusnya menjadi tidak begitu deras. Setelah tempat teraman ditemukan lantas jangan pernah berpikir untuk mencoba kuatnya arus tanpa pengamanan dari pinggir sungai karena itu akan membahayakan dirimu sendiri.
Pada saat menyeberang jangan membelakangi arus, karena arus dapat membengkokan lutut dan menjatuhkan sehingga kita terseret arus. Selain itu perhatikan pula setiap langkahmu, pastikan satu kaki telah menempati posisi tumpuan yang baik dan jangan berjalan dengan menyilangkan kaki. Pada sungai berarus agak deras dan dalam, jika menyeberang hendaknya berjalanlah dengan posisi badan serong mengikuti arus sungai dan akan sangat menolong bila pinggang membentuk sudut 45 derajat dengan arah arus. Jangan menyeberang dengan cara melompat dari batu yang satu ke batu yang lain, sebab perbuatan ini akan memperbesar kemungkinan tergelincir dan dapat menyebabkan kecelakaan yang fatal. Selain itu tempatkanlah ransel setinggi-tingginya di punggung. Di arus yang deras, batu atau benda berat yang lain dapat ditambahkan kedalam ransel untuk mendapatkan kestabilan. Hal berikutnya adalah sebaiknya jangan melepas sepatu sekalipun menyeberangi sungai kecil dan berhati-hatilah dalam menyeberang apabila berada dalam kelompok yang tidak bisa berenang.
2. Teknik penyeberangan sungai dengan alat
Teknik ini biasanya dipergunakan jika melibatkan banyak orang dalam kelompok yang melakukan perjalanan dan telah direncanakan terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan. Ada dua macam teknik penyeberangan dengan alat yaitu: penyeberangan basah yaitu penyeberangan yang sebagian badan penyeberang tercelup disungai dan penyeberangan kering dimana seluruh bagian badan penyeberang ada diatas permukaan air.
- Penyeberangan basah. Penyeberangan basah dapat dilakukan dengan beberapa teknik yang salah satunya adalah renang survival. Dasar dari renang adalah kemampuan dan kelincahan kita bermain di air, dengan ditunjang oleh pengetahuan tentang sifat air. Dalam renang survival ini kita dapat menggunakan alat yang selalu kita bawa dalam suatu perjalanan atau penjelajahan seperti ponco atau jerigen dan botol air minum.
- Ponco. Ponco yang kita kenal sebagai pelindung di waktu hujan, ternyata banyak sekali kegunaanya karena memang direncanakan untuk itu. Salah satu kegunaan ponco pada renang survival adalah sebagai alat pelampung yang dapat dibuat dengan cara mengisi ponco dengan rumput kering, alang-alang atau ranting, dibentuk seperti sebuah bantal kemudian diikat dengan tali. Usahakan mengikat tali serapi mungkin sehingga tidak ada celah yang dapat dimasuki air. Dengan bahan yang baik dan ikatan tali yang rapi akan menghasilkan pelampung yang baik dan tahan lama mengambang di air.
Pada penyeberangan dengan ponco di sungai berarus sedang, kita harus selalu mengusahakan agar posisi ponco tetap mengarah serong ke hilir, supaya kita dapat memanfaatkan arus sungai. Tetapi jangan sampai melepaskan atau menaiki pelampung ini, karena sifatnya hanya sebagai tumpuan sementara, jadi berat badan kita tidak sepenuhnya ditumpukan pada pelampung tersebut. - Jerigen dan botol air minum. Seperti halnya pelampung dari ponco, maka kita juga dapat membuat pelampung dari beberapa buah jerigen dan botol yang biasanya sebagai tempat wadah air minum. Cara membuat pelampung dengan jerigen kecil tidak diikat menjadi satu melainkan di pisah menjadi dua. Jerigen yang satu dihubungkan dengan jerigen yang kedua menggunakan tali, yang gunanya untuk berpegangan sementara untuk jerigen besar (20 liter) dapat dibuat sejenis rakit kecil. Jerigen ini diatur telentang dan ujungnya diikat menjadi satu dengan yang lain.
- Penyeberangan kering. Penyeberangan kering dapat dilakukan dengan menggunakan rakit atau perahu dan menggunakan tali. Jika sungai yang akan diseberangi terlalu lebar, cara yang paling aman untuk menyeberangi sungai adalah menggunakan rakit atau perahu. Cara berikutnya adalah dengan menggunakan rentangan tali dimana cara ini digunakan jika sungai yang di seberangi terdapat pada celah sempit dan dalam. Walau cara ini jarang dipakai dalam suatu perjalanan ada baiknya untuk di pelajari.
- Penyeberangan dengan satu rentangan tali. Pada prinsipnya pemasangan dan simpul-simpul yang dipakai seperti biasa, dengan catatan tali itu tegang dan kuat. Cara menyeberang dapat dilakukan dengan merayap diatas tali atau menggantung pada tali, tali tubuh di hubungkan pada tali penyeberangan dengan menggunakan carabiner.
- Penyeberangan dengan dua rentangan tali. Dengan dua rentangan tali akan lebih mudahkan kita bergerak, karena kita bisa berjalan pada salah satu tali dan berpegangan pada tali lainnya. Posisi tali tidak terhimpit, tetapi letaknya berjarak sekitar satu meter, satu diatas dan satu dibawah sehingga memudahkan kita berjalan ditali.
Seberangilah sungai dengan berhati-hati, meskipun menurut perkiraan bahwa sungai tersebut tidak membahayakan. Amati juga cuaca, ada kemungkinan anda harus menginap sambil menunggu air surut.
Bagaimanapun juga safety tetap diutamakan, apabila belum mampu melakukan sendiri tehnik tersebut sebaiknya didampingi orang yang ahli.
Tanda-Tanda Alam
Pramuka adalah juga pecinta alam lalu saking cintanya maka harus mengenal tentang alam dan tanda-tandanya. Berikut pengenalan alam sekitar kita yang sering kita temui saat berkemah :
- Kabut. Kabut tipis dan rata membumbung tinggi ke atas berarti kurangnya uap air di udara dan brtanda cuaca akan selalu baik.Cuaca terang benderang pada pagi hari bertanda buruk pada hari itu, apabila kemarin ada hujan.Langit yang ditutupi awan kemudian meulai terang pada pagi hari bertanda cuaca baik.Apabila ada kabut di atas lembah pada pagi hari bertanda cuaca baik, sedang di gunung akan turun hujan.
- Awan. Apabila langit diliputi awan yang tebal dan gelap berarti akan turun hujan yang deras.
- Matahari. Apabila matahari terbit berwarna merah dan diliputi garis-garis awan yang kehitaman bertanda ada hujan, apabila berwarna bersih dan terang dan bertanda hari baik. Matahari terbit dengan warna kemerah-merahan yang terang bertanda cuaca baik, apabila warna merah dicampuri garis kekuning-kuningan bertanda hujan lebat.
Apabila matahari terbenam dengan warna kekuning-kuningan/orange bertanda ada hujan, apabila dengan warna merah muda atau kekuning-kuningan bertanda baik, warna merah pada matahari terbenam berarti akan ada angin yang cukup kencang.
- Bintang. Apabila pada malam hari bintang di langit kelihatan terang sekali, maka pada malam itu cuaca akan baik, sedangkan bila nampak suram bertanda cuaca kurang baik/buruk.
- Bulan. Apabila terlihat terang dan bersinar berarti cuaca baik, tapi bila bulan diliputi awan yang gelap berarti hujan akan turun.
Apabila ada lingkaran putih (halo) yang melingkari bulan berarti tidak ada ketentuan cuaca pada hari itu.
- Binatang. Apabila kita perhatikan naluri binatang dengan seksama, yang ada hubungannya dengan cuaca maka, kita akan tercengang atas keganjilan-keganjilan yang dilakukannya dengan cara mereka, antara lain :
- Laba-laba. Akan bersembunyi bila cuaca akan buruk, dan rajin mengerjakan sarangnya apabila cuaca baik.
- Semut. Akan tetap di dalam lubangnya bila cuaca akan buruk, apabila mereka keluar dan berjalan mondar-mandir bertanda cuaca akan tetap baik.
- Lebah. Dengan melihat sarangnya; pada cuaca baik, mereka berterbangan jauh dari sarangnya/peternakan.
- Lalat. Apabila akan turun hujan mereka akan hinggap di tembok/dinding, sedangkan pada cuaca baik mereka akan berterbangan kian kemari.
- Nyamuk. Apabila di pagi hari mereka mengganggu atau menggigit kita, maka berarti akan turun hujan.
Apabila pada matahari terbenam berterbangan kian kemari dan terbang berduyun-duyun bertanda cuaca baik.
Apabila selalu terbang di tempat yang gelap/ di dalam bayang/bayang bertanda cuaca akan buruk/datang hujan. - Cacing. Apabila pada malam hari mereka menimbun tanah berbutir-butir di kebun, berarti akan turun hujan.
- Lintah. Kita dapat membuat barometer dari seekor lintah yang ditaruh dalam gelas berisi air, yaitu : Bila lintah melekat pada gelas di atas permukaan air, maka bertanda cuaca akan tetap membaik ; Apabila ia berdiam di dasar gelas bertanda cuaca buruk dalam waktu yang lama ; apabila akan datangtopan maka ia akan melekat erat-erat di gelas sedang ekornya digerak-gerakkan sekeras-kerasnya.
- Siput. Pada cuaca yang baik akan merayap dengan tenang, sedang pada cuaca buruk akan merayap dengan cepat.
- Ikan. Akan melompat-lompat di atas air bila cuaca akan buruk.
- Katak. Pada cuaca buruk akan berdiam dalam air dan pada cuaca baik mereka akan duduk di tepi kolam.
Apabila pada malam hari cuacanya baik di musim kemarau mereka tidak menyanyi maka cuaca buruk akan datang. - Ayam. Pada waktu hujan ayam akan berteduh. Bila hujan tidak akan lama mereka akan tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan. Apabila mereka selalu mencakar-cakar tanah berarti hujan akan datang.
- Bebek / Angsa. Mereka nampak tidak senang dan selalu menggigit bulunya (memberi lemak), apabila cuaca akan buruk.
- Burung Kepinis. Pada waktu cuaca baik mereka akan terbang tinggi sekali karena serangga tinggi pula terbangnya.
Apabila terbang rendah sekali bertanda cuaca buruk akan hujan.
Bila cuaca buruk di pagi hari maka mereka tidak akan keluar dari sarangnya. - Kambing. Apabila akan turun hujan bau badannya dapat tercium dari jarak yang lebih jauh daripada ketika cuaca baik.
- Kelelawar. Mereka akan terbang mulai senja hari bila cuaca akan baik pada malam hari itu.
Bila mereka berdiam di dalam goa maka cuaca akan buruk. - Asap. Bila asap naik dengan tegak lurus dan tinggi sekali maka cuaca pada hari itu akan tetap baik. Apabila asap naiknya mendatar dengan tanah/rendah maka cuaca akan buruk.
- Gagak Burung. Apabila hujan akan turun mereka akan terbang berputar-putar di atas sarangnya.
- Kucing akan duduk membelakangi api sambil mengusap-usap kepalanya dengan kaki depannya yang dibasahi dengan mulutnya.
- Bila anjing menggali tanah atau menyembunyikan tulangnya.
- Burung-burung membasahi bulunya dengan paruhnya.
- Bila bau bunga tercium semerbak sekali.
- Burung-burung laut terbang menuju daratan.
Mencari Air
Bagi seorang pengembara, seperti Pramuka yang sedang melakukan kegiatan pengembaraan, jika persediaan air yang dibawa mulai menipis atau bahkan habis, maka ia harus menjaga agar tubuh tidak mengeluarkan cairan yang berlebihan. Caranya adalah sbb :
- Bernafas melalui hidung secara teratur.
- Mengurangi berbicara
- Mengurangi gerak yang berlebihan
- Banyak istirahat
- Tidak merokok dan minum minuman berakohol
- Berteduh di tempat yang rindang
- Tidak makan makanan kering ataupun berlendir
- Tampungan air hujan.
- Air dari dalam tanaman.
- Air yang tergenang
- Air dari sungai
- Air dari menggali tanah atau pasir
- Dari tanaman atau pohon seperti pisang, rotan, bambu muda, kantung semar, enau, nipah, umbi-umbian, akar-akaran, pakis, kaktus, kelapa.
- Mengumpulkan embun pagi dengan menggunakan saputangan bersih.
- Caranya, resapkan pada tumbuhan yang berembun lalu peras ke dalam tempat minum.
- Tanah batu
- Tanah kapur lebih banyak mata airnya, sebab kapur mudah dilarutkan sehingga terbentuk saluran air
- Sepanjang dinding lembah yang memotong lapisan berpori.
- Pada daerah berbatu granit. Carilah bukit berumput hijau, kemudian galilah.
- Tanah gembur, di tanah gembur air mudah di dapat. Carilah daerah lembah, karena permukaan air dekat dengan permukaan tanah.
- Kondensasi Tanah-Pohon atau Penyulingan Air. Kondensasi yaitu dengan adanya perbedaan suhu antara tanah dengan pohon, kita dapat memperoleh air murni yang merupakan hasil proses kondensasi, diperlukan alat yang sangat sederhana, yaitu plastic dan tali pengikat. Cara Penyulingan :
- Carilah pohon yang sehat dan bersih, lalu carilah dahan ranting yang mudah dicapai dan masukkan plastic (jangan bocor) kemudian ikat dengan tali atau benda apa saja. Keadaan tersebut akan menyebabkan terjadinya proses penguapan air minum.
- Carilah pohon yang bersih dan timbuhnya di atas tanah yang tidak berbau. Galilah tanah sehingga membentuk cekungan, tapi jangan terlalu dalam dari tempat pohon tumbuh. Masukkan plastic dan atur sedemikian rupa agar air terapung dengan baik. Lalu ikat ujungnya (hingga menutupi seluruh tanaman) dan gantung pada batang kayu yang disangga dengan baik. Cara ini akan menyebabkan terjadinya penguapan yang menghasilkan air.
SURVIVAL
1. Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yg akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam
S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival ini, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah "STOP" yang artinya :
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
2. Mengapa Ada Survival
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yg dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1.Ketegangan dan panic, pencegahan :
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yg akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam
S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival ini, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah "STOP" yang artinya :
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
2. Mengapa Ada Survival
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yg dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
- Keadaan alam (cuaca dan medan)
- Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
- Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
- Banyaknya kesulitan yg biasanya timbul akibat kesalahan kita sendiri.
1. Sikap mental
- Semangat untuk tetap hidup
- Kepercayaan diri
- Akal sehat
- Disiplin dan rencana matang
- Kemampuan belajar dari pengalaman
2. Pengetahuan
- Cara membuat bivak
- Cara memperoleh air
- Cara mendapatkan makanan
- Cara membuat api
- Pengetahuan orientasi medan
- Cara mengatasi gangguan binatang
- Cara mencari pertolongan
3. Pengalaman dan latihan4. Langkah yg harus ditempuh bila anda tersesat :
4. Peralatan
- Latihan mengidentifikasikan tanaman
- Latihan membuat trap, dll
5. Kemauan belajar
- Kotak survival
- Pisau jungle , dll
- Mengkoordinasi anggota
- Melakukan pertolongan pertama
- Melihat kemampuan anggota
- Mengadakan orientasi medan
- Mengadakan penjatahan makanan
- Membuat rencana dan pembagian tugas
- Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar
- Membuat jejak dan perhatian
- Mendapatkan pertolongan
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1.Ketegangan dan panic, pencegahan :
- Sering berlatih
- Berpikir positif dan optimis
- Persiapan fisik dan mental
- Matahari / panas
- Kelelahan panas
- Kejang panas
- Sengatan panas
- Penyakit akut/kronis
- Baru sembuh dari penyakit
- Demam
- Baru memperoleh vaksinasi
- Kurang tidur
- Kelelahan
- Terlalu gemuk
- Penyakit kulit yang merata
- Pernah mengalami sengatan udara panas
- Minum alcohol
- Dehidrasi
- Pencegahan keadaan panas :
- Aklimitasi
- Persedian air
- Mengurangi aktivitas
- Garam dapur
- Pakaian :
- Longgar
- Lengan panjang
- Celana pendek
- Kaos oblong
- Demam
- Disentri
- Typus
- Malaria
Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris5. Bahaya binatang beracun dan berbisa
Penyebab :
Pencegahan:
- Kejiwaan dan fisik lemah
- Keadaan lingkungan mencekam
- Usahakan tenang
- Banyak berlat
- Keracunan
Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret, kejang2seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab: Makanan dan minuman beracun
Pencegahan:
- Air garam di minum
- Minum air sabun mandi panas
- Minum teh pekat
- Di tohok anak tekaknya
Pencegahan :6. Peralatan SURVIVAL
- Makan makanan berkalo
- Membatasi kegiatan
- Kelaparan
- Lecet
- Kedinginan
- Pisau
- Tali kecil
- Senter
- Cermin suryakanta, cermin kecil
- Peluit
- Korek api yg disimpan dalam tempat kedap air
- Tablet garam, norit
- Obat-obatan pribadi
- Jarum + benang + peniti
- dll
Pertemuan Pramuka
1.SIAGA
Jenis Pertemuan : Pesta Siaga
2.PENGGALANG
Jenis Pertemuan :
-Jambore
-Lomba Tingkat
-Gladian Pemimpin Regu (Dian Pinru)
-Gladian Pemimpin Sangga
3.PENEGAK
Jenis Pertemuan :
-Raimuna
-Kanira
-Muspopanitera
4.PANDEGA
Jenis Pertemuan : Perkemahan Wirakarya (PW)
Jenis Pertemuan : Pesta Siaga
2.PENGGALANG
Jenis Pertemuan :
-Jambore
-Lomba Tingkat
-Gladian Pemimpin Regu (Dian Pinru)
-Gladian Pemimpin Sangga
3.PENEGAK
Jenis Pertemuan :
-Raimuna
-Kanira
-Muspopanitera
4.PANDEGA
Jenis Pertemuan : Perkemahan Wirakarya (PW)
Kompas
Kompas adalah alat untuk menetapkan / mencari arah mata angin, digunakan oleh para pelaut, penerbang, pekemah, pemburu, dan petualang lainnya untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya. Ada dua tipe dasar dari kompas yaitu :
1.Kompas Magnetik
Sudah dipergunakan sejak tujuh abad yang lalu, pada kompas magnetik arah ditunjukan oleh magnet berbentuk jarum yang mengarah pada arah Kutub Utara di bawah pengaruh medan magnet bumi . Yang terbesar adalah kompas magnetik yang digunakan oleh para pelaut.
2.Gyrocompass
Alat yang ditemukan pada awal abad ini. Tidak dipengaruhi oleh magnet bumi. Pada Kompas yang menggunakan cairan, cairan yang biasa digunakan adalah campuran dari alkohol danair. Dengan menggunakan cairan maka jarum kompas akan mudah digunakan, keuntungan inilah yang menyebabkan kompas berisi cairan lebih banyak dipergunakan dibandingkan dengan kompas kering (dry compass ).
Bagian – bagian Kompas :
1.DIAL
Permukaan dimana tertera angka / huruf seperti pada jarum.
2.VISIR
Pembidik sasaran.
3.KACA PEMBESAR
Untuk melihat sasaran dan angka pada dial.
4.JAM PENUNJUK
Menunjukkan lokasi magnet bumi.
5.TUTUP DIAL
Dengan 2 garis bersudut 45º dan dapat diputar-putar.
6.ALAT PENGANTUNG
Untuk tali / dapat juga untuk menyangkutkan ibu jari tangan sewaktu melakukan pembidik.
Cara Menggunakan Kompas :
1.Letakkan Kompas dipermukaan yang datar, setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum kompas telah menunjukan arah Utara Magnet, jadi bukan Kutub Utara. Sebab, jarum kompas tertarik oleh adanya Magnet Bumi yang terletak beberapa derajat dari Kutub Utara Bumi.
2.Bidikan sasaran melalui Visir ( pembidik ).
3.Apabila Visir meragukan, karena kurang jelas, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dila ke arah Visir, searah dengan sasaran.
4.Titik sasaran bidik disebut juga Check Point.
5.Sasaran Balik (Back reading), dipergunakan apabila kita akan kembali ke titik asal / sebelumnya.
Rumus Sasaran Balik (Back Azimuth) adalah:
1.Tambah dengan 180º apabila sasaran bidiknya kurang dari 180º.
2.Kurangi dengan 180º apabila sasaran biding lebih dari 180º.
Contoh :
-Jika Sasaran bidik 30º maka sasaran baliknya adalah :
30º + 180º = 210º
-Jika Sasaran bidik 200º maka sasaran baliknya adalah :
200º – 180º = 20º
1.Kompas Magnetik
Sudah dipergunakan sejak tujuh abad yang lalu, pada kompas magnetik arah ditunjukan oleh magnet berbentuk jarum yang mengarah pada arah Kutub Utara di bawah pengaruh medan magnet bumi . Yang terbesar adalah kompas magnetik yang digunakan oleh para pelaut.
2.Gyrocompass
Alat yang ditemukan pada awal abad ini. Tidak dipengaruhi oleh magnet bumi. Pada Kompas yang menggunakan cairan, cairan yang biasa digunakan adalah campuran dari alkohol danair. Dengan menggunakan cairan maka jarum kompas akan mudah digunakan, keuntungan inilah yang menyebabkan kompas berisi cairan lebih banyak dipergunakan dibandingkan dengan kompas kering (dry compass ).
Bagian – bagian Kompas :
1.DIAL
Permukaan dimana tertera angka / huruf seperti pada jarum.
2.VISIR
Pembidik sasaran.
3.KACA PEMBESAR
Untuk melihat sasaran dan angka pada dial.
4.JAM PENUNJUK
Menunjukkan lokasi magnet bumi.
5.TUTUP DIAL
Dengan 2 garis bersudut 45º dan dapat diputar-putar.
6.ALAT PENGANTUNG
Untuk tali / dapat juga untuk menyangkutkan ibu jari tangan sewaktu melakukan pembidik.
Cara Menggunakan Kompas :
1.Letakkan Kompas dipermukaan yang datar, setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum kompas telah menunjukan arah Utara Magnet, jadi bukan Kutub Utara. Sebab, jarum kompas tertarik oleh adanya Magnet Bumi yang terletak beberapa derajat dari Kutub Utara Bumi.
2.Bidikan sasaran melalui Visir ( pembidik ).
3.Apabila Visir meragukan, karena kurang jelas, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dila ke arah Visir, searah dengan sasaran.
4.Titik sasaran bidik disebut juga Check Point.
5.Sasaran Balik (Back reading), dipergunakan apabila kita akan kembali ke titik asal / sebelumnya.
Rumus Sasaran Balik (Back Azimuth) adalah:
1.Tambah dengan 180º apabila sasaran bidiknya kurang dari 180º.
2.Kurangi dengan 180º apabila sasaran biding lebih dari 180º.
Contoh :
-Jika Sasaran bidik 30º maka sasaran baliknya adalah :
30º + 180º = 210º
-Jika Sasaran bidik 200º maka sasaran baliknya adalah :
200º – 180º = 20º
Istilah Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan suatu wadah proses pendidikan kepramukaan yang ada di indonesia. Sebelum tahun 1961, di indonesia pernah berdiri puluhan bahkan sampai ratusan organisasi kepanduan, misalnya : Pandu Rakyat Indonesia (PRI) , Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI), Hizbul Wathon (HW), Pandu Kesultanan (PK), Wira Tamtam dsb.
Sekarang hanya ada satu organisasi kepanduan nasional, Gerakan Pendidikan Kepanduan GERAKAN PRAMUKA, di singkat Pramuka.
Di negara-negara lain, istilah pandu dan kepanduan serta organisasinya berbeda – beda, walaupun maksudnya sama, misalnya :
1.Malaysia : Persekutuan Pengakap Malaysia
2.Singapura : The Singapore Scout Association
3.Philipina : Kapatiran Scouting Philifinas
4.India : The Bharat Scouts and Guides
5.Amerika Serikat : Boys Scouts of America (BSA)
6.dsb
Sekarang hanya ada satu organisasi kepanduan nasional, Gerakan Pendidikan Kepanduan GERAKAN PRAMUKA, di singkat Pramuka.
Di negara-negara lain, istilah pandu dan kepanduan serta organisasinya berbeda – beda, walaupun maksudnya sama, misalnya :
1.Malaysia : Persekutuan Pengakap Malaysia
2.Singapura : The Singapore Scout Association
3.Philipina : Kapatiran Scouting Philifinas
4.India : The Bharat Scouts and Guides
5.Amerika Serikat : Boys Scouts of America (BSA)
6.dsb
Trick Menghapal Morse
Ada banyak cara untuk cepat menghafalkan sandi morse yang sudah diperkenalkan. Namun kali ini penulis akan coba menawarkan sebuah cara yang menurut penulis mudah sekali untuk menghafalkan sandi morse dengan cepat.
Bagaimana cara yang mudah untuk mengahafalkan sandi morse yaitu dengan mengubah tanda sandi morse tersebut menjadi kata-kata yang tentunya mudah dihafalkan. Dalam contoh berikut kita akan mengubah tanda “-” (strip) pada sandi morse dengan lafal huruf vokal O. Sedangkan tanda “.” (titik) pada sandi morse diganti dengan lafal huruf vokal lain (selain huruf O).
Contoh:
Misalnya huruf “D” pada sandi morse dilambangkan dengan “-..” (strip-titik-titik). Kita pilih kata yang suku katanya terdiri dari vokal O – bukan O – bukan O, misalnya kita pilih kata DOMINAN. DO memiliki vokal O jadi mewakili tanda “-” (strip) pada sandi morse. MI dan NAN memiliki vokal I dan A (bukan O) mewakili tanda “.” dan “.” (titik-titik).
Contoh lain misalnya huruf “U” pada sandi morse dilambangkan “..-” (titik-titik-strip). Kita pilih kata yang terdiri dari vokal bukan O – bukan O – vokal O, misalnya kita pilih kata UNESCO. Suku kata U dan NES memiliki vokal U dan E (bukan O) mewakili tanda “.” dan “.”. Sedang suku kata CO memiliki vokal O mewakili tanda “-” (strip).Berikut contoh kata-kata yang melambangkan setiap huruf pada sandi morse, para pembaca dapat mengganti kata-kata asal tetap mewakili huruf pada sandi morse sesuai aturan di atas.
A : ANO . -
B : BONAPARTE - . . .
C : COBA COBA - . – .
D : DOMINAN - . .
E : EGG .
F : FATHER JOHAN . . – .
G : GOLONGAN - – .
H : HIMALAYA . . . .
I : ISLAM . .
J : JAGO LORO . – - -
K : KOMANDO - . -
L : LEMONADE . – . .
M : MOTOR - -
N : NOTES - .
O : OTOMO - – -
P : PERTOLONGAN . – - .
Q : QOMOKARO - – . -
R : RASOHE . – .
S : SAHARA . . .
T : TONG -
U : UNESCO . . -
V : VERSIKARO . . . -
W : WINOTO . – -
X : XOXENDERO - . . -
Y : YOSIMOTO - . – -
Z : ZOROASTER - – . .
Itu sedikit trik untuk menghafal sandi morse, semoga bermanfaat bagi kakak-kakak pembina dan atau adik-adik Pramuka semua.
Morse
Kode Morse adalah sistem representasi huruf, angka, dan tanda baca dengan menggunakan sinyal kode. Kode Morse diciptakan oleh Samuel F.B. Morse pada tahun 1835.
Morse sebenarnya nama orang Amerika yang menemukan sebuah cara agar setiap manusia dapat saling berhubungan. Cara tersebut ditemukannya pada tahun 1837 tetapi baru dapat diterima untuk dipergunakan di seluruh dunia tahun 1851 dalam Konferensi Internasional.
Semboyan morse dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
1. Suara, yaitu dengan menggunakan peluit
2. Sinar yaitu dengan menggunakan senter
3. Tulisan yaitu dengan menggunakan titik (.) dan setrip (-)
4. Bendera yaitu dengan bendera morse.
Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.
Untuk menghafalkan kode ini digunakan metode yang mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana huruf ini diwakili oleh kode morsenya. Pengelompokan tersebut antara lain Alphabet dengan kode morse yang berkebalikan antara titik dan garis, misalnya huruf K yang diwakili oleh -.- berkebalikan dengan huruf R yang diwakili oleh .-. dan alfabet dengan kode morse berlawanan. Misalnya, huruf A yang diwakili oleh .- dan huruf N yang diwakili oleh -..
Kemampuan menerima dan mengirimkan kode morse merupakan salah satu dari kecakapan yang dapat menerima Tanda Kecakapan Khusus. Kode morse juga digunakan sebagai kunci dalam memecahkan Sandi Rumput.
Mengafal Morse dengan cepat :
Penghafalan dilakukan secara kelompok huruf EISH. TMOKH, AUV ,NDB, WFY, GLQ, CJZ
E = . T = _ R = ._. F = .._.
I = .. M = _ _ K = _._ L = ._..
S = ... O = _ _ _ W = ._ _ Q = _ _._
H = .... KH = _ _ _ _ G = _ _. Y = _._ _
--------------------------------------------------------------
A = ._ N = _. C = _._. X = _.._
U = .._ D = _.. J = ._ _ _ P =._ _.
V = ..._ B = _... Z = _ _ ..
Samuel F.B Morse.
Tali-Temali Pramuka
dalam kepramukaan sering sekali kita bertemu dengan kegiatan tali-temali dalam latihan pramuka. Ada banyak yang harus dipelajari, ada simpul, ikatan, pioneering dan lain sebagainya. Untuk mencapai tahap latihan pioneering, pramuka harus memiliki kemampuan untuk membuat dasar dari tali-temali, yaitu simpul dan ikatan. Berikut ini ada beberapa simpul sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Silahkan dipraktekkan, atau paling tidak cukup dimengerti.
Gambar-gambar tersebut penulis kutip dari bahan serahan KML Penegak. Demikian sedikit tulisan yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua. Salam Pramuka!!!
LANJUTAN...!!!
Tali temali adalah mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan, Begitu juga di Pramuka tali di gunakan untuk banyak hal diantaranya:
1. Mengangkat benda yang berat
2. Mengikat tongkat atau tiang3. Menyambungkan Tali yang satu dan lainnya
4. Untuk menarik benda yang berat5. Untuk mengikat benda yang mudah bergerak
Di Pramuka juga mempunyai Ikatan-ikatan tali yang disebut SIMPUL , Simpul adalah hubungan tali dengan tali yang lain.
Diantaranya :
1. Simpul ujung tali
- Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2. Simpul mati
- Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3. Simpul anyam
- Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
4. Simpul anyam berganda
- Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
5. Simpul erat
- Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
6. Simpul kembar
- Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
7. Simpul kursi
- Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
8. Simpul penarik
- Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
9. Simpul laso
- Gunanya untuk mengikat benda yang berbentuk lingkaran.
10. Ikatan pangkal
- Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga digunakan untuk memulai suatu ikatan.
11. Ikatan tiang
- Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
12. Ikatan jangkar
- Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
13. Ikatan tambat
- Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
14. Ikatan tarik
- Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.
15. Ikatan turki
- Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
Ya itulah diantaranya simpul-simpul dan kegunaannya di Pramuka, tapi mazih banyak simpul yang ada di Pramuka.
Pionering
Bidang Tali Temali
Contoh pionering
Sebelum Mempraktekan betulan membuat menara pandang, sebaiknya anda membuat maket/ menara pandang mini. Hal tersebut mengajarkan bahwa sebelum kita membuat/ membangun suatu bangunan besar atau gedung sebaiknya merancang dalam bentuk kecil/ maket.
Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.
Macam simpul dan kegunaannya
1. Simpul ujung tali
Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2. Simpul mati
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3. Simpul anyam
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
4. Simpul anyam berganda
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
5. Simpul erat
Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
6. Simpul kembar
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
7. Simpul kursi
Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
8. Simpul penarik
Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
9. Simpul laso
*untuk keterangan yang lebih lanjut dapat dibuka di sini
Macam Ikatan dan Kegunaannya
1. Ikatan pangkal
Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga
digunakan untuk memulai suatu ikatan.
2. Ikatan tiang
Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya
untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
3. Ikatan jangkar
Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
4. Ikatan tambat
Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
5. Ikatan tarik
Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah untuk
membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.
6. Ikatan turki
Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
7. Ikatan palang
8. Ikatan canggah
9. Ikatan silang
10. Ikatan khaki tiga
Contoh pionering
Menara Pandang
Sebelum Mempraktekan betulan membuat menara pandang, sebaiknya anda membuat maket/ menara pandang mini. Hal tersebut mengajarkan bahwa sebelum kita membuat/ membangun suatu bangunan besar atau gedung sebaiknya merancang dalam bentuk kecil/ maket.
Tentu saja untuk membuat menara pandang ini dibutuhkan bambu yang sudah dipersiapkan dengan ukuran kecil dan benang kasur secukupnya. Nah untuk jenis simpul atau ikatannya tentunya anda bisa melihat di bab pionering. Membuat menara pandang termasuk salah satu kegiatan ketrampilan pionering
Sejarah Bendera Merah Putih
Penggunaan dan arti warna Merah Putih di bumi Indonesia
Dalam sejarah Indonesia terbukti, bahwa Bendera Merah Putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara Jayakatwang ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari Singosari (1222-1292). Sejarah itu disebut dalam tulisan bahwa Jawa kuno yang memakai tahun 1216 Caka (1254 Masehi), menceritakan tentang perang antara Jayakatwang melawan R. Wijaya.
Prapanca di dalam buku karangannya Negara Kertagama mencerirakan tentang digunakannya warna Merah Putih dalam upacara hari kebesaran raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M.
Menurut Prapanca, gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta-kereta raja-raja yang menghadiri hari kebesaran itu bermacam-macam antara lain kereta raja puteri Lasem dihiasi dengan gambar buah meja yang berwarna merah.
Atas dasar uraian itu, bahwa dalam kerajaan Majapahit warna merah dan putih merupakan warna yang dimuliakan.
Dalam suatu kitab tembo alam Minangkabau yang disalin pada tahun 1840 dari kitab yang lebih tua terdapat ambar bendera alam Minangkabau, berwarna Merah Putih Hitam. Bendera ini merupakan pusaka peninggalan jaman kerajaan Melayu-Minangkabau dalam abad ke 14, ketika Maharaja Adityawarman memerintah (1340-1347).
Warna Merah = warna hulubalang (yang menjalankan perintah)
Warna Putih = warna agama (alim ulama)
Warna Hitam = warna adapt Minangkabau (penghulu adat)
Warna merah putih dikenal pula dengan sebutan warna Gula Kelapa. Warna Merah Putih disebut Gula Kepala tidak berarti “Merah” lambing gula dan “Putih” lambing buah nyiur yang telah dikupas. Di Kraton Solo terdapat pusaka berbentuk bemdera Merah Putih peninggalan Kyai Ageng Tarub, putra Raden Wijaya, yang menurunkan raja-raja Jawa.
Dalam babat tanah Jawa yang bernama babab Mentawis (Jilid II hal 123) disebutkan bahwa Ketika Sultan Ageng berperang melawan negri Pati. Tentaranya bernaung di bawah bendera Merah Putih “Gula Kelapa”. Sultan Ageng memerintah tahun 1613-1645.
Juga di bagian lain dari kepulauan Indonesia terdapat bendera yang berwarna Merah Putih, misalnya di Aceh, Palembang, Maluku dan sebagainya meskipun sering dicampuri gambar-gambar lain.
Pada umumnya warna Merah Putih merupakan lambing keberanian, kewiraan sedangkan warna Putih merupakan lambing kesucian.
MERAH PUTIH DALAM ABAD XX
a. Bendera Merah Putih berkibar untuk pertama kali dalam abad XX sebagai lambang kemerdekaan ialah di benua Eropa. Pada tahun 1922 Perhimpunan Indonesia mengibarkan bendera Merah Putih di negeri Belanda dengan kepala banteng ditengah-tengahnya.
Tujuan perhimpunan Indonesia Merdeka semboyan itu juga digunakan untuk nama majalah yang diterbitkan.
Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan buku peringatan 1908-1923 untuk memperingati hidup perkumpulan itu selama 15 tahun di Eropa. Kulit buku peringatan itu bergambar bendera Merah Putih kepala banteng.
Dalam tahun 1927 lahirlah di kota Bandung Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyai tujuan Indonesia Merdeka. PNI mengibarkan bendera Merah Putih kepala banteng.
Pada tanggal 28 Oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya bendera ,erah Putih sebagai bandera kebangsaan yaitu dalam Konggers Indonesia Muda di Jakarta. Sejak itu berkibarlah bendera kebangsaan Merah Putih di seluruh kepulauan Indonesia.
SANG SAKA MERAH PUTIH DI BUMI INDONESIA MERDEKA
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta bertempat di Pegangsaan Timur 56 (JL.Proklamasi) Jakarta, atas nama bangsa Indonesia. Sesaat kemudian bendera kebangsaan Merah Putih dikibarkan di gedung Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Bendera Merah Putih berkibar ntuk pertama kalinya di bumi Indonesia Merdeka.
a. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 mengadakan siding yang pertama dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
b. Dalam UUD 1945, Bab I, pasal I, ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula bahwa bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. Denagn demikian itu, sejak ditetapkannya UUD 1945 , Sang Merah Putih merupakan bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan ditetapkannya UUD 1945 dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih, maka serntak seluruh rakyat Indonesia dan pemuda Indonesia, menegakkan, mengibarkan dan mempertahankan Sang Merah Putih di bumi Indonesia. Pertempuran-pertempuran dengan serdadu colonial Belanda yang didukung oleh tentara sekutu berkobar di seluruh Indonesia. Ribuan rakyat dan pemuda Indonesia gugur sebagai pahlawan bangsa mempertahankan kemerdekaan Sang Merah Putih. Karena pengorbanan mereka kini Sang Merah Putih tegak berkibar dibumi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka dan berlandaskan Pancasila.
a. Sang Merah Putih dikibarkan pada Hari Proklamasi tanggal 17 Agustus 45 di gedung Pegangsaan Timur 56 Jakartadisebut Bendera Pusaka. Bendera Pusaka itu selalu dikibarkan di tiang yang tingginya 17 m di depan Istana Merdeka Jakarta pada tiap perayaan peringatan Hari Prokalamasi Kemerdekaan.
Mulai tahun 1969 Bndera Pusaka itu tidak lagi dapat dikibarkan karena sudah tua. Sebagai gantinya dikibarkan duplikatnya yang dibuat dari sutera alam Indonesia.
Dalam sejarah perjuangan kemrdekaan Indonesia, Bendera Pusaka tidak pernah jatuh ke tangan musuh, meskipun tentara colonial Belanda menduduki Ibukota Negara Republik Indonesia.
TKK
Dalam kepramukaan, Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan kepada peserta didik sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan seorang peserta didik dalam suatu bidang tertentu. TKK bersifat opsional bagi peserta didik, sehingga seorang peserta didik dapat memiliki TKK yang berbeda dari peserta didik lain. TKK jumlahnya saat ini mencapai puluhan, dan kemungkinan akan ditambah seiring dengan kemajuan teknologi.
Untuk memperoleh suatu TKK, seorang Pramuka harus mampu menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Khusus dalam bidang tersebut.
Tingkatan TKK
Tingkatan TKK dalam Gerakan Pramuka dibagi menjadi tiga. Untuk mencapai tingkatan selanjutnya, seorang Pramuka harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam Syarat Kecakapan Khusus (SKK). Setiap tingkatan SKK yang lebih tinggi akan berbeda persyaratannya dengan SKK yang memiliki tingkatan lebih rendah walaupun untuk TKK yang sama.
Tiga tingkatan tersebut ialah:
- Purwa; merupakan tingkatan terendah dalam TKK, berbentuk lingkaran.
- Madya; merupakan tingkatan TKK tingkat menengah, berbentuk persegi.
- Utama; merupakan tingkatan tertinggi TKK, berbentuk segi lima.
Yang membedakan TKK antar golongan peserta didik ialah warna tepian TKK yang berbeda.
- Tingkat Pramuka Siaga berwarna hijau dan hanya memiliki satu bentuk yaitu segitiga
- Tingkat Pramuka Penggalang berwarna merah
- Tingkat Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berwarna kuning
Beberapa TKK juga menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi seorang peserta didik yang akan melanjutkan ke tingkatan Pramuka Garuda sebagai tingkatan tertinggi dalam golongannya.
Pemasangan TKK
TKK dipasang di lengan sebelah kanan baju seragam, dengan dua pilihan pemasangan, yaitu
- Melintang, dua jari dibawah lambang Kwartir Daerah/diatas jahitan bawah lengan, atau
- Melingkari lambang Kwartir Daerah dengan komposisi dua buah disebelah kanan lambang Kwartir Daerah, dua buah disebelah kiri lambang Kwartir Daerah, dan satu buah dibawah lambang Kwartir Daerah.
Jumlah TKK yang dapat dikenakan di baju seragam, paling banyak adalah lima buah. Jika memiliki TKK lebih dari lima buah, maka seorang Pramuka harus mengenakannya di selempang atau tetampan.
Pengenaan Selempang
Selempang (disebut juga tetampan) secara umum hanya dikenakan pada saat upacara resmi, pelantikan, dan momen penting lainnya. Pada kegiatan-kegiatan biasa atau pada saat latihan rutin biasa, selempang tidak perlu digunakan. Selempang dipasang mengarah dari kanan atas ke kiri bawah.
Pembagian TKK
Tanda Kecakapan Khusus di semua tingkatan peserta didik (penggalang, penegak dan pandega), kecuali siaga, dibagi dalam lima golongan bidang kecakapan dan memiliki tiga tingkatan.
Golongan Bidang TKK
Lima golongan TKK tersebut ditandai dengan warna dasar TKK yang berbeda, dan digolongkan menjadi:
TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan dengan warna dasar putih, meliputi:
- TKK Gerak Jalan
- TKK Pengamat
- TKK Penyelidik
- TKK Perenang
- TKK Juru Layar
- TKK Juru Selam
- TKK Pendayung
- TKK Ski Air
- TKK Pencak Silat
- TKK Posyandu/TKK Keluarga Berencana
TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak dengan warna dasar kuning, meliputi:
- TKK Sholat
- TKK Khatib
- TKK Qori
- TKK Muadzin
- TKK Penabung
- TKK Doa
- TKK Gereja
- TKK Pelayanan
- TKK Saksi Kristus
- TKK Terang Alkitab
- TKK Suluh Gereja
- TKK Bhakti
- TKK Dharmapala
- TKK Wicaksana
- TKK Dana Punia
- TKK Bhakti
- TKK Pendididkan KB
dan lain-lain
TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan dengan warna dasar hijau, meliputi:
- TKK Penjilid Buku
- TKK Juru Potret
- TKK Juru Kulit
- TKK Juru Logam
- TKK Penenun
- TKK Penangkap Ikan
- TKK Juru Kebun
- TKK Peternak Ulat Sutera
- TKK Peternak Lebah
- TKK Peternak Kelinci
- TKK Filateli
- TKK Pengumpul Lencana
- TKK Pengumpul Mata Uang
- TKK Pengumpul Tanaman Kering
- TKK Pengumpul Tanaman Hidup
- TKK Juru Masak
- TKK Pecinta Dirgantara
- TKK Pembuat Pesawat Model
- TKK Pengenal Cuaca
- TKK Komunikasi
- TKK Penjelajah
- TKK Juru Peta
- TKK Juru Navigasi Laut
- TKK Juru Isyarat Bendera
- TKK Pelaut
- TKK Pengembara
- TKK Petani Padi
- TKK Penanam Tanaman Hias
- TKK Petani Cabai
- TKK Juru Bambu
- TKK Juru Anyam
- TKK Juru Kayu
- TKK Juru Batu
- TKK Peternak Itik
- TKK Peternak Ayam
- TKK Peternak Sapi
- TKK Peternak Merpati
- TKK Pengumpul
- TKK Pengumpul Benda
- TKK Pengumpul Hewan
- TKK Juru Semboyan
- TKK Penjahit
- TKK Pengendara Sepeda
- TKK Juru Konstruksi Pesawat Udara
- TKK Juru Mesin Pesawat Udara
- TKK Juru Navigasi Udara
- TKK Juru Evakuasi Mesin
- TKK Pengenal Pesawat Udara
- TKK Juru Isyarat Elektronika
- TKK Juru Isyarat Optika
- TKK Perencana Kapal
- TKK Perahu Motor
- TKK Berkemah
- TKK Petani Bawang
- TKK Petani Tanaman Jalar
- TKK Peternak Belut
- TKK Peternak Lele
- TKK Statistika Keluarga Berencana
- TKK Pengatur Ruangan
- TKK Pengatur Rumah
- TKK Pengatur Meja Makan
TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup dengan warna dasar biru, meliputi:
- TKK Pemadam Kebakaran
- TKK Pengatur Lalu Lintas
- TKK Pengamanan Lingkungan
- TKK Penunjuk Jalan
- TKK Juru Bahasa
- TKK Juru Penerang
- TKK Korespondensi
- TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
- TKK Penyuluh Padi
- TKK Keadaan Darurat Udara
- TKK Keadaan Darurat Laut
- TKK Pembantu Ibu
- TKK Pengasuh Anak
- TKK Penerima Tamu
- TKK Pendaki Gunung
- TKK Juru Ukur
- TKK Kependudukan
- TKK Pendataan Keluarga Berencana
- TKK Kesejahteraan Keluarga
TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya dengan warna dasar merah, meliputi:
- TKK Dirigen
- TKK Penyanyi
- TKK Pelukis
- TKK Juru Gambar
- TKK Pengarang
- TKK Pembaca
Langganan:
Postingan (Atom)